Rabu, 24 September 2014

Motivasi


Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda. Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan. 
( By : Mario Teguh )

Ragam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Dalam pembelajaran yang efektif, seorang guru hendaknya memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa-siswanya. Pemberian layan secara klasikal terkadang kurang menguntungkan bagi sebagian siswa, khususnya yang tergolong siswa berkebutuhan khusus. Demikian juga dengan sistem layanan pembelajaran yang kurang memperhatikan sejumlah komponen pembelajaran juga akan berdampak terhadap rendahnya kualitas keluaran.
Siswa belajar dari guru dan lingkungannya untuk dapat mengembangkan kecakapannya. Siswa harus menemukan sendiri cara belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Siswa berkebutuhan khususdalam memilih cara belajar, tentu saja berbeda dengan siswa-siswa normal lainnya. Dengan karakter kekhususannya, mereka memiliki cara-cara khusus dalam belajar dan ini harus dimengerti oleh guru-guru (baik guru reguler maupun guru pendidikan khusus) agar guru tersebut dapat membuat rencana pembelajaran yang tetap memperhatikan perbedaan indivial siswa-siswanya.
Anak retardasi mental atau anak tunagrahita mengacu pada fungsi intelektual yang secara signifikan di bawah normal yang diikuti dengan kurangnya dalam penyesuaian tingkah laku dan dimanifestasikan selama masa perkembangan (Definisi AAMD). Dalam definisi ini ada tiga faktor penting dalam mengindentifikasi retardasi mental, yaitu 1) fungsi intelektual harus secara signifikan di bawah normal (di bawah 70 bila digunakan tes WISC), 2) penyesuaian perilaku juga menunjukkan kurang, tidak mencapai standar harapan yaitu tanggung jawab mandiri dan sosial kurang bla dibandingkan dengan kelompok seusianya, dan 3) rendahnya fungsi intelektual dan penyesuaian perilaku ini terjadi sebelum usia 18 tahun, masalah yang terjadi setelah poin diatas diasumsikan ke dalam faktor lain yaitu sebagai brain damage atau emosional disturbance. Ada empat tingkat retardasi mental, yaitu mild mental retardation (IQ 50-55 sampai 70), severely mental retardation (IQ 20-25 sampai 35-40), dan profoundly mental retardation (IQ dibawah 20-25).
Learning disorder mengacu pada prestasi individu berdasarkan tes terstandar dalam membaca (reading disorder), matematika (mathematics disorder), atau ekspresi tertulis (disorder of written expression) yang secara substansial berada di bawah dari yang diharapkan untuk usia, sekolah dan tingkat intelegensinya. Masalah belajar sering dicampuradukkan dengan prestasi akademik atau berbagai aktivitas sehari-hari yang meliputi membaca, matematika (matematics disorder), atau ekspresi tertulis (disorder of written expression) yang secara substansial berada di bawah dari yang diharapkan untuk usia, sekolah dan tingkat intelegensinya. Masalah belajar sering dicampuradukkan dengan prestasi akademik atau berbagai aktivitas sehari-hari yang meliputi membaca, matematika, atau keterampilan menulis. Secara substansial di bawah (below) selalu merujuk pada dua standar deviasi yaitu prestasi belajar dan IQ. Learning disorder harus dibedakan dari variasi normal dalam pencapaian akademik dan dari berbagai kesulitas sekolah, rendahnya kualitas pembelajaran atau berbagai faktor budaya. Kurang penglihatan dan kurang pendengaran mungkin berpengaruh terhadap kecakapan belajar dan harus diteliti melalui audiometer atau tes penglihatan.
Motor Skill Disorder adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan koordinasi gerak selama masa perkembangan dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari seperti aspek motorik dalam merakit puzel, bermain bola, dan menulis tangan. Mereka mengalami perkembangan koordinasi gerak yang lamban di bawah usia dan intelegensinya dalam hal olahraga, menulis tangan, dan dalam aktivitas hidup sehari-hari.
Communications disorder pada dasarnya merupakan penyimpangan kelancaran seseorang dalam aspek berbahasa, bicara, suara dan irama. Gangguan bahasa merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan dalam komunikasi dengan indikasi anak mengalami kesulitan atau kehilangan dalam proses simbolisasi. Kesulitan simbolisasi ini mengakibatkan seseorang tidak mampu memberikan simbol yang diterima dan sebaliknya tidak mampu mengubah konsep pengertiannya menjadi simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain dalam lingkungannya. Gangguan suara adalah gangguan pada proses produksi suara meliputi aktivitas pada saat bicara sehingga mempengaruhi unsur-unsur suara, yaitu nada, kerasnya suara, dan kualitas suara. Gangguan irama ditandai dengan adanya ketidaklancaran irama pada saat berbicara, kelainan tersebut meliputi gagap, bicara cepat, dan mengulang kata.
Autistic disorder adalah suatu kondisi penyimpangan pada anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Gejala ini ditandai dengan lemahnya interaksi sosial yang timbal balik. Anak autism memiliki perilaku yang nonverbal dan sepertinya tidak bersahabat, individualistik, lebih menyukai aktivitas sendirian daripada bermain bersama. Tidak memiliki empati, wajahnya tanpa ekspresi, baik ketika senang maupun sedih. Di dalam berkomunikasi, anak autism ini tidak memiliki keterampilan berbahasa lisan. Mereka mengalami kesulitan dalam bercakap-cakap baik dalam memulainya maupun dalam melanjutkan pembicaraan. Struktur tata bahasa belum dapat dipahaminya. Intonasi, ritme bahasa, bahasa tertentu sering diulang-ulangnya dengan gaya meniru, kadang-kadang tidak mampu mengutarakan atau mengabaikan maksud dan arti dengan mengulang-ulang bunyi tertentu, dan sering berulang-ulang. Terkadang ia sibuk dengan dirinya yang dilakukannya secara berulang-ulang. Gangguan interaksi sosial ini mulai muncul setelah anak berusia tiga tahun. Pada usia itu, perkembangan sosialnya terhambat, kata-kata yang pernah diucapkannya hilang, dan hubungan serta komunikasi dengan orang tua seakan malas dilakukan anak.
Emotional disorder (gangguan emosi) meliputi anxiety disorder (mengalami gangguan ketakutan, menarik diri, kepanikan, kegelisahan, tertekan) dan mood disorder (suasana hati yang kacau, sedih, sensitif, rasa bersalah, dan malu). Karakteristik perilaku anxiety disorder adalah perilaku menarik diri. Kecemasan ini berkembang sedikitnya untuk masa empat minggu sebelum anak berusia 18 tahun, dan mereka mengalami kesulitan atau gangguan sosial, akademis (pekerjaan), dan fungsi bidang lainnya. Mereka ini mengalami ketakutan, gelisah, berat datang ke sekolah, enggan mengunjungi teman, dan kurang dapat mandiri. Pada kelainan ini, anak cenderung menarik diri, keraguan yang berlebihan dan takut sendirian (memerlukan pasangan orang dewasa).
Behavioral disorder (penyimpangan perilaku) meliputi Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), Conduct Disorder (CD), dan Oppositional Defiant Disorder (ODD).
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu kondisi dimana anak memiliki gejala tidak ada perhatian (inattention) selama masa paling sedikit 6 bulan dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri (maladaptive) dan tidak konsisten (inconsistent) dalam masa perkembangannya. Tidak ada perhatian meliputi perilaku sering salah dalam melihat detil atau membuat kesalahan dalam pekerjaan sekolah, bekerja atau berbagai aktivitas lain, sering tidak terlihat mendengar ketika berbicara secara langsung, sering tidak mengikuti perintah dan salah dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah, salah dalam memahami perintah, sulit mengorganisasi tugas-tugas atau aktivitas, sering kehilangan barang-barang yang dibutuhkan untuk tugas-tugas sekolah (seperti pensil, buku, dan alat-alat yang lain), dan sering lupa dengan aktivitas sehari-harinya. Hiperaktivitas meliputi perilaku sering meninggalkan tempat duduk, sering lari-lari, sering mengalami kesulitan bermain, dan terlalu sering berbicara. Impulsif meliputi perilaku berbicara atau menjawab tanpa dipikir terlebih dahulu terhadap pertanyaan, tidak sabar menunggu giliran, sering interupsi atau memperkenalkan pada yang lain.
Conduct Disorder (CD) adalah perilaku antisosial yang meliputi perilaku agresif, menghantam, mengancam, suka melanggar norma atau aturan, mencuri, dan berbohong. Mereka secara berulang-ulang dan menjadi pola tetap perilaku melanggar norma dan undang-undang yang berlaku, yang dimanifestasikan sesudah dua belas bulan. Kriteria agresif pada manusia dan bintang meliputi: (1) sering suka mengganggu, mengancam, dan mengintimidasi orang lain, (2) sering mengambil inisiatif untuk berkelahi, (3) menggunakan peralatan untuk melukai fisik orang lain, (4) memiliki sifat kejam pada orang lain, (5) punya sifat bengis, kasar terhadap binatang, dan (5) mencuri. Kriteria penghancuran meliputi: (1) dengan sengaja membakar barang atau menghancurkan barang, (2) dengan sengaja menghancurkan barang-barangorang lain dengan cara lain dari cara membakar. Kriteria pencuri yaitu suka mencuri dan berusaha untuk selalu menghindar. Sedangkan kriteria pelanggaran serius terhadap norma dan undang-undang meliputi sering melarikan diri dari rumah pada malam hari dan membolos dari sekolah (terjadi sebelum usia 13 tahun).

Oppositional Defiant Disorder (ODD) merupakan gangguan tingkah laku yang ditandai dengan perilaku negatif, memusuhi, dan melawan. Anak ODD sering marah, mengumpat, dan mudah jengkel terhadap orang lain. Mereka sering menolak perintah orang dewasa, seperto orang tuanya, guru di sekolah dan sering membuat orang lain kesal dan jika mereka salah mereka cenderung menyalahkan orang lain. Pola perilaku ini berkembang paling tidak selama enam bulan. ODD biasanya terjadi pada usia prasekolah dan masa remaja dimana sejumlah gejala permusuhan cenderung meningkat seiring bertambahnya umur. Gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan sebelum masa pubertas, tetapi kemudian menjadi seimbang setelah melewati masa pubertas. (DSM-IV-TR, 2000.p.100).

SUMBER : Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Kecenderungan dalam Pendidikan Luar Biasa

Ada beberapa kecenderungan yang secara signifikan mempengaruhi pendidikan luar biasa dewasa ini, yaitu pendidikan inklusif, akuntabilitas dan aksesbilitas pembelajaran, dukungan perilaku yang positif, serta kolaborasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa kecenderungan yang secara signifikan mempengaruhi pendidikan luar biasa.
Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif adalah topik dalam pendidikan luar biasa yang mempunyai dampak yang luas atau mengakibatkan banyaknya kontroversi. Banyak definisi tentang inklusi bermunculan, kebanyakan dari definisi tersebut berfokus pada seting dimana para siswa dengan kelainan menerima pendidikan mereka. Inklusi adalah suatu sistem yang dapat saling membagi diantara setiap anggota sekolah sebagai masyarakat belajar-guru, administrator, staf lainnya, siswa, dan orang tua-tentang tanggung jawabnya untuk mendidik semua siswa sehingga mereka dapat mencapai potensinya semaksimal mungkin. Meskipun lokasi fisik siswa di sekolah atau kelas ada dalam satu dimensi inklusifitas, inklusif bukan tentang dimana siswa duduk seperti halnya teman sekelasnya yang menerima mereka untuk sama-sama mendapatkan akses kurikulum dan menerima keanekaragaman siswa, di dalam sekolah sekarang dikatakan tidak ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua anak. Inklusi meliputi para siswa yang gifted dan berbakat, mereka yang mempunyai resiko kegagalan karena lingkungan hidup mereka, mereka yang berkelainan, dan mereka yang mempunyai prestasi rata-rata. Inklusi adalah suatu sistem yang dipercaya dapat terwujud apabila ada pemahaman dan penerimaan dari semua staf.
Beberapa ahli mengatakan bahwa hanya dengan cara ini sekolah dapat menunjukkan sistem inklusif dimana seluruh siswa dapat berpartisipasi penuh dalam pendidikan umum. Menurut mereka tanpa dengan pendekatan ini sebagian anak akan terpisah selama-lamanya karena mereka tidak dapat terpenuhi standar akademik sebagaimana mestinya. Mereka juga mengemukakan, bahwa para siswa berada di sekolah baik mengikuti kurikulum eksplisit maupun implisit. Kurikulum eksplisit adalah kurikulum yang diperuntukkan bagi siswa pada umumnya yang tidak dapat diakses oleh para siswa yang berkelainan, sedangkan kurikulum implisit adalah kurikulum yang termasuk di dalamnya interaksi sosial dan berbagai keterampilan yang sangat baik dipelajari bersama-sama dengan siswa pada umumnya. Para ahli meyakinkan bahwa dengan guru yang kompeten, dukungan dan layanan yang mencukupi, serta komitmen yang kuat dapat menjamin setiap siswa berhasil dengan tidak memerlukan tempat pendidikan yang terpisah. Para ahli tersebut menyarankan bahwa banyak siswa yang memerlukan kelas dengan ukuran lebih kecil, metoda pembelajaran khusus, dan untuk sebagian siswa perlu adanya kurikulum yang lebih menekankan pada keterampilan hidup yang dapat diberikan dalam kelas khusus untuk sebagian atau pun seluruh waktu sekolah.
Akuntabilitas Dan Aksesbilitas Pembelajaran

            Akuntabilitas untuk pembelajaran dewasa ini juga dilihat dari adanya akses anak dengan kelainan terhadap kurikulum yang dipergunakan oleh anak-anak pada umumnya. Meskipun pada waktu dulu, para ahli umumnya berpikiran bahwa kebanyakan siswa dengan kelainan hendaknya mempunyai kurikulum yang khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka, tetapi pada umumnya sekarang mereka mendukung bahwa semua siswa dengan kelainan sedekat mungkin hendaknya belajar dari kurikulum yang sama dipergunakan oleh siswa yang lain dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Hal tersebut merupakan suatu keseimbangan yang logis dalam prinsip-prinsip inklusi. Jika tujuan pendidikan bagi siswa adalah keberhasilan usia dewasa nanti untuk dapat hidup, bekerja, dan bermain di dalam masyarakat kita, maka cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan meyakinkan bahwa seluruh anak mestinya mempunyai akses yang sama terhadap belajar awal secepat mungkin ketika mereka masuk sekolah. apabila kurikulum tidak sama, siswa dengan kelainan ditempatkan secara kurang menguntungkan. 

SUMBER: Rahardja, Djadja. 2010. Pengantar Pendidikan Luar Biasa (Orthopedagogik). Surabaya: UD Mapan

Kamis, 04 September 2014

Surat Keterangan dan Sertifikat Fikahati (Bagian 2)


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Certificate Of Participation in the 12th International Seminar and Lesson Study on Science and Adapted Physical Education for Children with Special Needs a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Universitas Negeri Surabaya bekerja sama dengan University of Tsukuba
Skala                    : Internasional
Tahun                   : 2014


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Certificate Of English Olympic 2009 a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Global House English Olympic Committee 2009
Skala                    : Nasional
Tahun                   : 2009


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Indonesian Bio-Science Competition 2009 a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Biologi UGM bekerja sama dengan Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI)
Skala                    : Nasional
Tahun                   : 2009


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Unesa ke-49 dengan tema “Menyiapkan Generasi Kreatif dalam Menyongsong Generasi Emas Satu Abad Indonesia” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Nasional
Tahun                   : 2014


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Seminar Nasional dengan tema “Pengembangan dan Implementasi Pendidikan Karakter Pada Calon Pendidik Sekolah Dasar” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Nasional
Tahun                   : 2012
 Kategori               : Piagam Penghargaan
Judul                     : Piagam Penghargaan Pengajar Anak Jalanan a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : PGSD Development Community dibawah divisi Sosial Masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2013


Kategori               : Piagam Penghargaan
Judul                     : Piagam Penghargaan Juara I Peringkat Kelas a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : SMP Negeri I Papar
Skala                    : Sekolah
Tahun                   : 2008

 
Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Seminar Emotional Spiritual Quotient (ESQ) “Mewujudkan Mahasiswa Berkarakter Pendidik” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : PKPT IPNU IPPNU Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2014

 
Kategori               : Sertifikat

Judul                     : Sertifikat Juara I Lomba Poster Kurikulum 2013 a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Jurusan
Tahun                   : 2014


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Kajian Syawal Nan Indah (KHASANAH) dengan tema “Penerapan Al Quran dalam kehidupan dan ESQ, kita mewujudkan pikiran, jiwa dan hati yang suci, serta menjadi insan yang berkarakter Islami” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2012


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Kajian Syawal Nan Indah (KHASANAH) dengan tema “Mengukir Jejak Ramadhan”
Penyelenggara      : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2013


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Mojokerto
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2013


Judul                     : Sertifikat Peserta Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya Tahun 2012 a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2012



Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Peserta Seminar Bedah Buku “Udah Putusin Aja : Felix F. Siauw” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2013


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Sertifikat Peserta Seminar Trik Jitu Menghafal Al Quran dengan tema “Cara Cerdas Menjadi Hafidz/Hafidzah Berkualitas” a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2012


Kategori               : Sertifikat
Judul                     : Test of English Proficiency Certificate a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Pusat Bahasa Universitas Negeri Surabaya
Skala                    : Universitas
Tahun                   : 2012


Kategori               : Surat Keterangan
Judul                     : Surat Keterangan Lomba Mengarang Bahasa Indonesia Siswa SMP Se-Kabupaten Kediri Tahun 2008 a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara      : Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri
Skala                    : Regional - Kabupaten

Tahun                   : 2008

Rabu, 03 September 2014

Memory Masa Kecilku

Hallo, teman-temin!! Apa kabar nih? Kali ini aku mau posting foto-foto masa kecilku. Lucu-lucu sih, tapi katanya aku ama masa kecilku gak mirip ya? Apa bener? Yuk dilihat. . . ^^

Aku dan Nenekku
Aku masih suka ngisap jempol, tapi bisa lambaikan tangan juga pada kamera. Hehe. . .
Nenekku ini sudah meninggal saat aku kelas 3 SMP. Aku kangen nenek, doain terus ya. . . T_T


  Aku dan Ibuku
Wah, ini aku lagi makan nasi sama telur. Semasa kecil aku sering makan "mutihan" maksudnya makanannya putih semua alias tanpa sayur. Ceritanya dulu tu katanya aku anak yang dari kecil dah belajar "prihatin" maksudnya belajar hidup "sederhana" jadi makan cuma nasi lauk telur / nasi campur garam. 

 Aku dan Mbak Iti
Yee. . . Ketauan, aku pas kecil punya poni. Pipi aku sejak kecil emang dah kayak bakpao. Hadeuuuh. 
Mbak Iti nama aslinya Mbak Fitri, aku manggilnya mbak Iti. Dia anaknya pak poh dan bude ku. Sejak kecil dia serumah sama akusoalnya bapak ibunya kerja di Surabaya, akhirnya dititipin ke ibu aku.

Fikahati umur 4 tahun. Itu lagi megang uang 5000 jaman dulu yang masih gambar sasando rote. Aku gak bisa bergaya saat difoto, tuh, gayanya kaku banget. Hehehe. . .

Aku dan Adekku
Saat aku punya adek, rambut panjangku dipotong. Itu aku lagi makan "Kreco", aku suka banget makan "kreco". Sampai sekarang juga aku masih suka makan "kreco". Adekku namanya Syahrul. Sejak kecil emang suka difoto. Lucu banget ya gayanya. 

Ini aku pada saat sekitaran umur 7 tahun.


Sekian foto-foto aku saat aku masih chibi-chibi. Seru juga nostalgia ama momen-momen masa kecil. Jadi lebih semangat jalani hidup untuk tumbuh dewasa. Sambung postingan yang lain ya, teman-temin. Ohayou Gozaimasu!! ^_^

Surat Keterangan dan Sertifikat Fikahati

Teman-temin, ini sebagian surat keterangan dan sertifikat yang aku punya. Aku publish buat melengkapi curriculum vitae aja. Ciaooo. . . !!



Kategori                      : Piagam Penghargaan
Judul                            : Piagam Penghargaan Peserta Lomba Matematika Tingkat SMP/MTs Se-Kabupaten Kediri dalam rangka Dies Natalis ke-35 SMA Negeri 2 Pare a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara            : SMA Negeri 2 Pare
Skala                           : Kabupaten
Tahun                          : 2009
Nilai Manfaat              : Mengikuti lomba matematika sangat bermanfaat sekali yaitu untuk mengasah otak mengerjakan soal-soal matematika, lebih mendalami mengenai matematika dan aplikasinya, serta menambah pengalaman bersaing dalam lomba atau olimpiade guna memperoleh kemenangan. Selain itu, mewakili sekolah untuk bersaing dalam lomba atau olimpiade adalah suatu kebanggaan tersendiri. Pengalaman saat belajar bersama dengan guru matematika yang berkompeten dalam bidang olimpiade sangatlah berkesan. Juga belajar dengan teman-teman lain yang mewakili sekolah dalam olimpiade sungguh tak mudah dilupakan. Dengan mengikuti lomba matematika ini saya dapat mengenal dan menakhlukkan soal-soal matematika khas olimpiade yang kebanyakan ruwet dan njlimet, selain itu saya menjadi lebih tertantang untuk menemukan trik-trik khusus untuk menyelesaikan soal-soal dengan tepat dan cepat. Untuk mewakili sekolah dalam lomba matematika, sebelumnya diadakan test di sekolah oleh guru-guru matematika. Setelah menjalani tes, akhirnya saya terpilih untuk mewakili sekolah saya dulu, yaitu SMP Negeri 1 Papar. Dengan adanya piagam penghargaan ini dapat memudahkan untuk memasuki SMA Negeri 2 Pare, karena piagam penghargaan ini juga sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Pare.


Kategori                      : Keterangan Hasil Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ)
Judul                            : Keterangan Hasil TQQ a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara            : TIM MPK Pendidikan Agama Islam, Universitas Negeri Surabaya
Skala                           : Universitas
Tahun                          : 2012
Nilai Manfaat              : Dengan mengikuti Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ) manfaat yang dihasilkan sangat besar, diantaranya adalah dapat belajar membaca Al-Qur’an dengan tartil, baik, dan benar. Selain itu dengan mengikuti Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ), mahasiswa dapat berlatih membuat kaligrafi yang indah, belajar berdoa, adab sebelum dan sesudah mengaji, serta menghafalkan surat-surat Al-Qur’an dengan lancar, baik, dan benar. dalam Dalam Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ) dibagi beberapa kelompok berdasarkan hasil test baca Al-Qur’an. Mahasiswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok berdasarkan kefasihannya membaca Al-Qur’an. Dalam kelompok yang beranggotakan 10-12 orang, mahasiswa dapat berinteraksi dengan mahasiswa lain. Antar mahasiswa dapat sharring dan saling membantu dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan baik. Melalui Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ), mahasiswa juga mengenal tentor yaitu mahasiswa senior yang fasih dalam membaca Al-Qur’an. Tentor sangat bersahabat dengan mahasiswa dalam Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ).  Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ) juga menjadi ajang mengabdikan diri, salah satunya menjadi tentor untuk membimbing mahasiswa lain. Ta’limul Qiroatil Qur’an (TQQ) juga menjadi salah satu syarat untuk memenuhi kewajiban dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.



Kategori                      : Keterangan Hasil Test
Judul                            : Keterangan Hasil Test IQ a/n Fikahati Rachmawati
Penyelenggara            : Biro Konsultasi Psikologi “PERSODATA”
Skala                           : Sekolah
Tahun                          : 2009

Nilai Manfaat              : Dengan mengikuti tes IQ dapat diketahui beberapa manfaat yaitu mengetahui score dan level kecerdasan umum, score dan golongan kemampuan kerja (pandang ruang, mekanik, penalaran, pemahaman, numerikal/berhitung, ungkapan bahasa, ketelitian, ingatan, dan logika abstrak), penilaian aspek kepribadian (pengendalian diri, penyesuaian sosial, integrasi pribadi, kreativitas, dan kestabilan emosi), penilaian kemampuan kerja (kecepatan kerja, produktivitas kerja, dan daya tahan kerja), penilaian kemampuan akademis / jurusan yang disarankan berdasarkan hasil tes IQ, serta kategori perguruan tinggi yang disarankan berdasarkan hasil tes IQ.

Beauty and Me

Ini tulisan lawaaaas banget, barusan di publish ajah. Cekidot!! ^^

Aku nulis ini mulai jam 18:57 dalam suasana luar rumah yang lagi hujan deras. Alhamdulillah ni aku lagi di rumah. Lagi liburan semester 3. Bentar lagi masuk kuliah udah semester 4. Cepet banget waktu berlalu. Bagai setengah langkah menuju gelar S1. Hari ini tanggal 27 Januari, dua hari lagi ulang tahunku. Tak terasa sudah 20 tahun. Kepala 2. Merasa tua? Hehehe... Ini yang mau aku tulis disini, yang ada sangkut pautnya sama umur dan kecantikan. Hahaha... kecantikan. Gemes banget denger kata itu.
Sebenernya gini, aku ini anak yang jarang sekali pakek bedak. Gak kebayang kan, bagaimana cewek gak pakek bedak. Pastinya kamu kamu semua pada mikir, muka jelek aku. Haha. Cewek bedakan aja kadang masih dinilai jelek. Apalagi gak bedakan. OMG! Kalau dibilang aku gak pernah pakek bedak sama sekali di hidupku, itu salah. Pas bayi aku pakek bedak, sampai dokter menstop aku pakek bedak karena alergi bedak. Bedak masuk ke hidung lalu menyerang paru-paru aku dan akhirnya aku sesak. Pas SD aku juga pakek bedak. Pastinya dibedakin sama ibuk. Lalu, SMP aku pakek bedak, saking pengen cantiknya kayak temanku sekelas aku tu pakek yang namanya alas bedak. Alas bedak punya ibuk itu aku pakek. Padahal aku gak tau efeknya apa, pokoknya aku pengen cantik aja kayak temanku. Haha. Lama kelamaan alas bedak ibuk habis dan jerawatku juga sering bermunculan. Wah... wajahku jadi agak rusak gini. Kayak aspal. Pori-porinya kebuka lebar. Pas SMA kelas 1 aku masih bedakan, pas kelas 2 sama kelas 3 udah mulai jarang. Kuliah tambah parah, tambah jarang bedakan.
Awal semester 4 ini aku coba bedakan. Kemaren aku beli bedak bayi, harganya murah banget, ramah di kantong, cuma 3000-an. Akhirnya aku beli dan aku pakek itu bedak. Gak ada yang berubah di hidupku. Haha... bedak tidak banyak berpengaruh. Tidak memakai bedak dan memakai bedak sama saja ternyata. Itu masalah bedak, belum lipstik, eyeshadow, maskara, de-el-el. Jadi gini, sebenarnya aku heran sama diri aku sendiri. Aku itu orangnya apa gak ngerti fashion apa gimana ya? Yaaaah, singkatnya bisa dibilang aku gak terlalu memikirkan kecantikan, penampilan, atau macam itulah. Baju yang aku punya, kebanyakan kaos oblong, kaos yang dipakai di rumah. Dan yang ingin aku tanyakan, wajar kan? Masih normal kan aku? Masih. Aku jawab sendiri. Haha. Terus aku kan kuliah pakai sepeda. Walaupun sepedaku bukan sepedah fixie, aku itu kuliah jarang banget pakai rok. Aku pakek celana. Aku kuliah di jurusan yang tidak memperbolehkan paka celana jins saat kuliah. Yah, aku pakek celana dari bahan kain saat kuliah. Saat itu, aku disuruh beli rok sama ibu. Aku disuruh pakai rok ke kuliah sama ibu. Aku gak ingin sama sekali pakai rok. Aku bilang, aku naik sepeda kayuh, kalau naik sepeda naik rok ribet belom lagi kalau ketiup angin. Waaa.... sensor! Itu tadi sedikit mengenai beauty and me. Makin hari makin nambah umur, doain ya teman-temin semoga umur kepala dua ini hidup makin tambah berkah.
Teman-temin, ini foto aku umur 5 tahun pas ikut lomba fashion show HUT RI ke-54. Hehe. . .