Jumat, 26 September 2014

Konsep Pembaharuan Dalam Pembelajaran di SD

Pembaharuan merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Menurut Peter M. Drucker yang dikutip oleh Tilaar mengemukakan lima prinsip pembaharuan, yaitu:
1.      Pembaharuan memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka   artinya suatu pembaharuan hanya dapat terjadi jika kita memiliki kemampuan analisis.
2.      Pembaharuan sifatnya konseptual dan perseptual yang bermula dari suatu keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat dimengerti oleh masyarakat.
3.      Pembaharuan haruslah bersifat ringkas dan terfokus, artinya harus sederhana dan terarah.
4.      Pembaharuan harus dimulai dari yang kecil, artinya tidak semua pembaharuan dimulai dari ide-ide yang sangat besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia, keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
5.      Pembaharuan diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan, pembaharuan selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan.
Pembaharuan pembelajaran merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aspek-aspek pembelajaran dalam praktiknya di SD. Menurut Hamijoyo, pembaharuan pembelajaran adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Ibrahim, pembaharuan pembelajaran adalah pembaharuan dalam bidang pembelajaran atau pembaharuan yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran. Pembaharuan pembelajaran merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok  orang (masyarakat) baik berupa hasil inversi atau discoversi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran atau memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
Pembaharuan pembelajaran di Indonesia dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
1.      Tujuan pembelajaran.
2.      Struktur pembelajaran dan pengajaran.
3.      Metode kurikulum dan pengajaran.
4.      Perubahan terhadap aspek-aspek pembelajaran dan proses.
Pembaharuan dalam bidang pembelajaran mempunyai latar belakang. Latar belakang kehadiran pembaharuan dalam bidang pembelajaran adalah:
1.      Latar belakang kehadiran pembaharuan diawali dengan adanya perkembangan masyarakat atau perubahan sosial. Perubahan sosial ini menimbulkan dampak, yaitu adanya perubahan paradigma pembelajaran.
2.      Perubahan sosial menimbulkan adanya perkembangan pembaharuan pembelajaran ditandai dengan adanya 4 revolusi.
Perkembangan pembelajaran menurut Eric Ashby (1972) mengalami empat revolusi antara lain:
1.      Revolusi pertama, masyarakat memberikan wewenang pembelajaran terhadap orang tertentu sehingga timbul profesi guru.
2.      Revolusi kedua, dipakai bahasa tulisan disamping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah .
3.      Revolusi ketiga, ditemukannya mesin cetak yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya      buku yang tersedia di sekolah.
4.      Revolusi keempat, teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan (software) yang disajikan telah mempengaruhi sektor kehidupan termasuk pembelajaran. Pada revolusi ini telah dimanfaatkan teknologi modern software dan hardware dalam bidang  pembelajaran.
Abad 21 merupakan abad kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena teknologi merupakan suatu keharusan dalam menghadapi era globalisasi. Kemajuan teknologi salah satunya adalah teknologi komunikasi yang menunjang proses belajar tanpa batas, seperti pembelajaran mandiri melalui internet. Pembelajaran mandiri merupakan inti dan proses pembelajaran di masa depan yang cepat, intensif, dan serba terkini (up to date). Belajar mandiri ini pada abad ke-21 ini disebut Cyber learning. Cyber Learning adalah suatu metode belajar mandiri melalui jaringan komunikasi (komputer/internet) yang berkembang di abad ke-21.
Perubahan sosial berdampak pada sistem pembelajaran yaitu, adanya perubahan paradigma dalam pembelajaran antara lain:
1.      Paradigma pengajaran (teaching)
2.      Paradigma pembelajaran (instruction)
3.      Paradigma proses belajar (learning)
Berikut ini adalah tabel perbedaan paradigma lama dan paradigma baru pembelajaran.
Dimensi
Paradigma lama
Paradigma baru
Ruang lingkup pembelajaran
Disajikan secara terpisah, bagian perbaikan engan penekanan pada pencapaian keterampilan dasar.
Disajikan secara utuh dengan penjelasan tentang keterkaitan antar bagian, dengan penekanan pada konsep-konsep utama.
Kurikulum
Harus diikuti sampai habis.
Pertanyaan dan konstruksi jawaban siswa adalah penting.
Kegiatan pembelajaran
Berdasarkan buku teks yang sudah ditentukan.
Berdasarkan beragam sumber informasi primer dan materi-materi yang dapat dimanipulasi langsung oleh siswa.
Kedudukan siswa
Dilihat sebagai sumber kosong tempat ditumpahkannya semua pengetahuan dari guru.
Siswa dilihat sebagai pemikir yang mampu menghasilkan teori-teori tentang dunia dan kehidupan.
Sistem guru
Guru mengajar dan menyebarkan informasi keilmuan kepada siswa.
Guru bersikap interaktif dalam pembelajaran, menjadi fasilitator dan mediator bagi siswa.
Penyelesaian masalah pembelajaran
Selalu mencari jawaban yang benar untuk memvalidasi proses belajar siswa.
Guru mencoba mengert persepsi siswa agar dapat melihat pola pikir siswa dan apa yang diperoleh siswa untuk pembelajaran selanjutnya.
Penilaian proses pembelajaran
Merupakan bagian terpisah dari pembelajarandan dilakukan hampir selalu dalam bentuk tes atau ujian.
Merupakan bagian internal dalam pembelajaran, dilakukan melalui observasi guru terhadap hasil kerja melalui pameran kerja siswa dan portofolio.
Aktivitas belajar siswa
Siswa lebih banyak belajar sendiri.
Lebih banyak belajar dalam kelompok.
                        Pembaharuan adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Pembaharuan harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan pembaharuan adalah memahami karakteristik pembaharuan dan faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses penyebaran pembaharuan ke dalam satu sistem sosial.
                        Karakteristik pembaharuan menurut Rogers yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan pembaharuan adalah:
1.      Keuntungan relatif.
2.      Kompatibel.
3.      Kompleksitas.
4.      Triabilitas.
5.      Observabilitas (dapat diamati).
                        Menurut Zaltman, seperti yang dikutip Ibrahim mengemukakan bahwa cepat atau lambatnya suatu pembaharuan diterima oleh masyarakat, akan dipengaruhi oleh atribut pembaharuan itu sendiri. Pembaharuan merupakan kombinasi dari berbagai atribut. Atribut pembaharuan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pembiayaan.
2.      Balik modal.
3.      Efisiensi.
4.      Resiko & ketidak pastian.
5.      Mudah dikomunikasikan.
6.      Kompatibilitas.
7.      Kompleksitas.
8.      Status ilmiah.
9.      Kadar keaslian.
10.  Dapat dilihat kemanfaatannya.
11.  Dapat dilihat batas sebelumnya.
12.  Keterlibatan.
13.  Hubungan interpersonal.
14.  Kepentingan umum atau pribadi.
15.  Penyuluh pembaharuan. 
                        Pembelajaran adalah suatu sistem maka pembaharuan pembelajaran mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pembelajaran. Sasaran program pembaharuan menurut B.Miles adalah pembinaan Personalia, banyaknya personal dan wilayah kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, prosedur, peran yang diperlukan, wawasan dan perasaan, bentuk hubungan antar bagian, hubungan dengan sistem yang lain, dan strategi.
            Sasaran program pembaharuan menurut Udin S.Winotoputro adalah pembaharuan dalam program pembelajaran dan kurikulum, pembaharuan dalam bahan belajar, pembaharuan dalam proses pembelajaran, pembaharuan dalam komponen ujian, pembaharuan dalam sistem pengelolaan, dan pembaharuan dalam pengembangan program lanjut.
            Contoh sasaran program pembaharuan yang lain misalnya  model pembelajaran yang dinamakan Quantum Teaching, pembelajaran dengan menggunakan internet, seperti WEB-CT,    SafeKids.com, Letsfindout.com.
            Faktor yang mempengaruhi pembaharuan dalam bidang Pembelajaran menurut Ibrahim:
1.      Estimasi tidak tepat terhadap pembaharuan.
2.      Konflik dan motivasi.
3.      Pembaharuan tidak berkembang.
4.      Masalah keuangan.
5.      Penolakan pembaharuan dari kelompok tertentu.
6.      Kurang adanya hubungan sosial.
            Faktor-faktor lain yang menghambat pembaharuan dalam bidang pembelajaran, adalah:
1.      Faktor kegiatan belajar mengajar.
2.      Faktor internal dan eksternal.
3.      Sistem pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi pembaharuan menurut Fullan:
1.      Karakteristik perubahan.
2.      Karakteristik lokal.
3.      Faktor eksternal.
            Faktor yang mempengaruhi pembaharuan menurut  Rogers adalah kecepatan adopsi. Sedangkan kecepatan adopsi dipengaruhi oleh:
1.      Atribut/karakteristik pembaharuan.
2.      Tipe keputusan pembaharuan.
3.      Sifat saluran komunikasi  yang digunakan.
4.      Ciri-ciri sistem sosial.

5.      Agen pembaharuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar