rabu, 9 oktober 2013
hari yang seharusnya menyenangkan karena semakin dekat dengan
jumat, pulang kampung. tanggal 9 bulan 10, cantik sebenarnya. tapi tidak
secantik pikiran yang sedari tadi siang berkecamuk di otak ku. tadi siang aku
mengembalikan buku di perpus, sekalian mau pinjam buku lagi. lalu aku pinjam
buku pakai kartunya teman, hampir saja kartuku di sita. kata si bapak penjaga
perpus, itu sudah termasuk pelanggaran. beliau juga menambahkan, "coba
kamu bandingkan dengan perpus lain. saya ini sudah sabar. untung kartu kamu
ndak saya sita." aku hanya melongo. nonsense. krik-krik. bandingakn dengan
perpus lain? hello... sudah saatnya kita seharusnya melek pada perubahan. menurut
aku, kita gak perlu membandingkan diri kita atau apalah kemampuan kita dengan orang
lain/benda lain/dll. cobalah kita benahin diri dulu. perbaiki diri. instrospeksi
diri. minimal buat progres. melek teknologi. melek pengetahuan. kalau ingin
dibandingkan dengan yang lain, apa mau dipujikah? ingin dianggap unggul dari
yang lain? yah, kalau sudah merasa baik, unggul, profesional ya kemampuan diri
gak akan berkembang. malah itu disebut kesombongan terselubung. menganggap diri
sudah baik jadi gak berkembang alias jalan ditempat plus meminta orang untuk
membandingkan dengan hal lain, ups... poin fatal tambah satu, menurutku. ya
menganggap diri paling baik, mencoba bersaing, membandingkan diri dengan yang
lain itu hal yang ada sisi positif dan ada sisi negatifnya. tapi, aku sarankan
nggak lagi mikirin hal yang semacam itu. mulai sekarang kita fokus untuk mengembangkan
diri, membuat inovasi-inovasi, dan tanggung jawab. jangan sibuk memikirkan
kesombongan terselubung deh!
aku lihat di salah satu grup perkumpulan mahasiswa di
jejaring sosial, ada salah satu mahasiswa yang ingin perpus dibuka 24 jam. hal
yang terkesan imposible kalau diterapkan di kampusku, namun aku setuju dengan
alasan mahasiswa yang dari gaya bicaranya aku prediksi dia mahasiswa tingkat
akhir. dia meminta perpus dibuka 24 jam agar mahasiswa yang skripsi bisa
belajar di perpus bahkan all of time. aku rasa aku setuju dengan pendapat ini.
walaupun terkesan very very imposible tapi perlu direalisasikan bagi kampusku
khususnya fakultasku ini agar meningkatkan kualitas belajar mahasiswa. bahkan
aku yang sekarang semester 3, sangat membutuhkan peran perpustakaan dalam
menyediakan buku-buku yang relevan bagi perkuliahan. jadi aku ingin tugas aku
tidak hanya copas dari internet, tapi dari bahan rujukan yang otentik yaitu
buku. selain itu aku nilai buku sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa. aku
hanya bisa berdoa semoga perpus bisa buka lebih pagi dan tutup lebih sore, buka
jam 7 dan tutup jam 5. aku rasa jam demikian cukup, tapi 24 jam lebih baik
lagi. aku pernah lihat ada mahasiswa skripsi yang memohon mohon agar perpusnya dibuka.
kelak aku akan menjadi mahasiswa tingkat akhir yabg sibuk skripsi. harusnya
kelak tempat faforitku itu bisa lebih maju: tenaga pelayanannya ramah,
disiplin, bertanggung jawab, integritas tinggi, buku-bukunya lebih lengkap, lebih
lama waktu bukanya, dan yang paling vital adalah memperbolehkan mahasiswa untuk meminjam buku lebih dari2 /
maksimal 5!! it's my dreams!
sudah sekian lama aku memendam perasaan ini, bisa dibilang satu
setengah tahun pasca pengumuman penerimaan mahasiswa baru waktu itu. semester
satu, aku pernah gondok tingkat dewa karena masalah parkir. mungkin kalian yang
baca tulisan ini bingung bahkan mengatai aku, masalah parkir aja dibuat besar. mungkin
buat kalian yang kuliah naik sepeda motor, pakaian ala-ala artis, kalian
gampang bisa parkir dimana-mana. sedangkan aku? mahasiswa semangat pergi ke
kampus, belajar buat UTS, memilih bangku untuk UTS, mengerjakan tugas di kampus
pagi-pagi. bisa dinilai semangat ngampusnya besar. apalagi dengan semangat
maba. uh, masih keinget kata-kata mahasiswa agent of changes! gagal masuk
kampus karena parkirnya belum buka alias masih tutup. aku coba parkir di
fakultas sebelah. alhasil apa? aku diusir sama penjaga parkirnya hanya karena si
penjaga parkir melihat gaya pakaianku yang gak sesuai dengan fakultasnya. gak
begitu saja, aku juga diancam akan digembos ban sepedaku kalau tetap nekad
parkir disitu. parkir luas, masih senggang, hanya ada 5 sepeda motor yang ada
di parkitan itu. My God, parkiran fakultas sebelah fakultasku ini...
mahasiswanya belum banyak yang parkir, penjaga parkirnya sudah ada. sedangkan fakultasku,
antrian mengular bak antrian sembako, pukul 6:45 penjaga parkir belum kelihatan
batang hidungnya, gerbang parkir belum kunjung buka. pasca kejadian itu, aku
tetap masuk pagi dan pernah penjaga parkir telat lagi.
aku nekat mengangkat
sepedaku masuk melintasi gerbang parkir. Alhasil, saat penjaga datang dia agak
bingung kenapa sepedaku sudah nangkring di area parkir sedangkan gerbang belum
buka. tapi gerbang cadangan yang aku lewati itu kini sudah ditutup, mungkin
untuk mengantisipasi munculnya mahasiswa macam aku yabg menerobos masuk parkiran.
tapi aku yakin banget mahasiswa yang naik sepeda motor gak akan meniru aksi
ekstrim ku ini. gak mungkin mereka mengangkat motornya, adegan yang sangat
berbahaya pastinya. penjaga parkir tugas yang mulia. tanpa penjaga parkir bisa
saja parkir tidak tertib, bahkan resiko kehilangan semakin besar. tapi, kalau
macam ini. tentunya harus bisa lebih tanggung jawab. dari tanggung jawab diri
itu insyaallah akan dapat menciptakan kehidupan yang selaras dan seimbang.
tentunya, menghormati dan otomatis lebih menghargai dan saling menghargai
kepentingan satu sama lain. aku yakin komponen-komponen itu saling berkesinambungan.
bila salah satu komponen kompak maju, insyaallah akan sukses dan lebih baik
lagi. tapi satu komponen tidak bisa menonjol secara individual tanpa komponen-komponen
yang lain. kemajuan tidak bisa di raih jika berjalan sendiri. hm... yang sejak
tadi mbledos unek-unek sampai berteori kesana kemari, semuanya balik lagi pada
"manusia tidak luput dari salah, khilaf, dan dosa." Sabar. tenang. kita
makhluk Allah yang punya pedoman. punya agama. hadapi hidup.
kampusku, banyak cerita tentangmu. harusnya aku senantiasa
ingat saat aku menuliskan namamu di lembar snmptn undanganku. saat aku sujud dengan
berlinang air mata telah diterima belajar banyak di bawah almamater ini. saat
aku ingat itu setiap saat, mungkin banyak air mata yang berjatuhan, namun dari
banyaknyanya air mata tersebut akan terseka dengan sapu tangan kesuksesan kelak
di kemudian waktu.
terima kasih almamaterku tersayang. :-)
Fikahati-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar