Sabtu, 11 Januari 2014

mbedos!!

rabu, 9 oktober 2013

hari yang seharusnya menyenangkan karena semakin dekat dengan jumat, pulang kampung. tanggal 9 bulan 10, cantik sebenarnya. tapi tidak secantik pikiran yang sedari tadi siang berkecamuk di otak ku. tadi siang aku mengembalikan buku di perpus, sekalian mau pinjam buku lagi. lalu aku pinjam buku pakai kartunya teman, hampir saja kartuku di sita. kata si bapak penjaga perpus, itu sudah termasuk pelanggaran. beliau juga menambahkan, "coba kamu bandingkan dengan perpus lain. saya ini sudah sabar. untung kartu kamu ndak saya sita." aku hanya melongo. nonsense. krik-krik. bandingakn dengan perpus lain? hello... sudah saatnya kita seharusnya melek pada perubahan. menurut aku, kita gak perlu membandingkan diri kita atau apalah kemampuan kita dengan orang lain/benda lain/dll. cobalah kita benahin diri dulu. perbaiki diri. instrospeksi diri. minimal buat progres. melek teknologi. melek pengetahuan. kalau ingin dibandingkan dengan yang lain, apa mau dipujikah? ingin dianggap unggul dari yang lain? yah, kalau sudah merasa baik, unggul, profesional ya kemampuan diri gak akan berkembang. malah itu disebut kesombongan terselubung. menganggap diri sudah baik jadi gak berkembang alias jalan ditempat plus meminta orang untuk membandingkan dengan hal lain, ups... poin fatal tambah satu, menurutku. ya menganggap diri paling baik, mencoba bersaing, membandingkan diri dengan yang lain itu hal yang ada sisi positif dan ada sisi negatifnya. tapi, aku sarankan nggak lagi mikirin hal yang semacam itu. mulai sekarang kita fokus untuk mengembangkan diri, membuat inovasi-inovasi, dan tanggung jawab. jangan sibuk memikirkan kesombongan terselubung deh!
aku lihat di salah satu grup perkumpulan mahasiswa di jejaring sosial, ada salah satu mahasiswa yang ingin perpus dibuka 24 jam. hal yang terkesan imposible kalau diterapkan di kampusku, namun aku setuju dengan alasan mahasiswa yang dari gaya bicaranya aku prediksi dia mahasiswa tingkat akhir. dia meminta perpus dibuka 24 jam agar mahasiswa yang skripsi bisa belajar di perpus bahkan all of time. aku rasa aku setuju dengan pendapat ini. walaupun terkesan very very imposible tapi perlu direalisasikan bagi kampusku khususnya fakultasku ini agar meningkatkan kualitas belajar mahasiswa. bahkan aku yang sekarang semester 3, sangat membutuhkan peran perpustakaan dalam menyediakan buku-buku yang relevan bagi perkuliahan. jadi aku ingin tugas aku tidak hanya copas dari internet, tapi dari bahan rujukan yang otentik yaitu buku. selain itu aku nilai buku sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa. aku hanya bisa berdoa semoga perpus bisa buka lebih pagi dan tutup lebih sore, buka jam 7 dan tutup jam 5. aku rasa jam demikian cukup, tapi 24 jam lebih baik lagi. aku pernah lihat ada mahasiswa skripsi yang memohon mohon agar perpusnya dibuka. kelak aku akan menjadi mahasiswa tingkat akhir yabg sibuk skripsi. harusnya kelak tempat faforitku itu bisa lebih maju: tenaga pelayanannya ramah, disiplin, bertanggung jawab, integritas tinggi, buku-bukunya lebih lengkap, lebih lama waktu bukanya, dan yang paling vital adalah memperbolehkan  mahasiswa untuk meminjam buku lebih dari2 / maksimal 5!! it's my dreams!
sudah sekian lama aku memendam perasaan ini, bisa dibilang satu setengah tahun pasca pengumuman penerimaan mahasiswa baru waktu itu. semester satu, aku pernah gondok tingkat dewa karena masalah parkir. mungkin kalian yang baca tulisan ini bingung bahkan mengatai aku, masalah parkir aja dibuat besar. mungkin buat kalian yang kuliah naik sepeda motor, pakaian ala-ala artis, kalian gampang bisa parkir dimana-mana. sedangkan aku? mahasiswa semangat pergi ke kampus, belajar buat UTS, memilih bangku untuk UTS, mengerjakan tugas di kampus pagi-pagi. bisa dinilai semangat ngampusnya besar. apalagi dengan semangat maba. uh, masih keinget kata-kata mahasiswa agent of changes! gagal masuk kampus karena parkirnya belum buka alias masih tutup. aku coba parkir di fakultas sebelah. alhasil apa? aku diusir sama penjaga parkirnya hanya karena si penjaga parkir melihat gaya pakaianku yang gak sesuai dengan fakultasnya. gak begitu saja, aku juga diancam akan digembos ban sepedaku kalau tetap nekad parkir disitu. parkir luas, masih senggang, hanya ada 5 sepeda motor yang ada di parkitan itu. My God, parkiran fakultas sebelah fakultasku ini... mahasiswanya belum banyak yang parkir, penjaga parkirnya sudah ada. sedangkan fakultasku, antrian mengular bak antrian sembako, pukul 6:45 penjaga parkir belum kelihatan batang hidungnya, gerbang parkir belum kunjung buka. pasca kejadian itu, aku tetap masuk pagi dan pernah penjaga parkir telat lagi. 


aku nekat mengangkat sepedaku masuk melintasi gerbang parkir. Alhasil, saat penjaga datang dia agak bingung kenapa sepedaku sudah nangkring di area parkir sedangkan gerbang belum buka. tapi gerbang cadangan yang aku lewati itu kini sudah ditutup, mungkin untuk mengantisipasi munculnya mahasiswa macam aku yabg menerobos masuk parkiran. tapi aku yakin banget mahasiswa yang naik sepeda motor gak akan meniru aksi ekstrim ku ini. gak mungkin mereka mengangkat motornya, adegan yang sangat berbahaya pastinya. penjaga parkir tugas yang mulia. tanpa penjaga parkir bisa saja parkir tidak tertib, bahkan resiko kehilangan semakin besar. tapi, kalau macam ini. tentunya harus bisa lebih tanggung jawab. dari tanggung jawab diri itu insyaallah akan dapat menciptakan kehidupan yang selaras dan seimbang. tentunya, menghormati dan otomatis lebih menghargai dan saling menghargai kepentingan satu sama lain. aku yakin komponen-komponen itu saling berkesinambungan. bila salah satu komponen kompak maju, insyaallah akan sukses dan lebih baik lagi. tapi satu komponen tidak bisa menonjol secara individual tanpa komponen-komponen yang lain. kemajuan tidak bisa di raih jika berjalan sendiri. hm... yang sejak tadi mbledos unek-unek sampai berteori kesana kemari, semuanya balik lagi pada "manusia tidak luput dari salah, khilaf, dan dosa." Sabar. tenang. kita makhluk Allah yang punya pedoman. punya agama. hadapi hidup.
kampusku, banyak cerita tentangmu. harusnya aku senantiasa ingat saat aku menuliskan namamu di lembar snmptn undanganku. saat aku sujud dengan berlinang air mata telah diterima belajar banyak di bawah almamater ini. saat aku ingat itu setiap saat, mungkin banyak air mata yang berjatuhan, namun dari banyaknyanya air mata tersebut akan terseka dengan sapu tangan kesuksesan kelak di kemudian waktu.
terima kasih almamaterku tersayang. :-)

Fikahati-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar