Sabtu, 29 Desember 2012

P.U.T.U.S pakek '?'


Kepada siapa aja yang baca tulisan ini aku disini bahas tentang sakitnya pasca putus sama pacar. Tulisan ini dibuat agar kita lebih menghargai orang yang mencintai kita. Bahkan, kalau kita tidak mencintainya kita nggak boleh langsung menunjukkan rasa tidak suka. Tulisan ini buat kenang-kenangan sekaligus pengalaman aku tentang pahitnya diputusin pacar.
Diputusin pacar pas acara ulang tahun sekolah itu super duper gak enak. Namanya diputusin, pastinya nggak enak. Makanya disini ditambah imbuhan ‘super duper’. Padahal ‘super duper’ juga masih belum bisa mewakili sedihnya diputusin pacar pas ulang tahun sekolah. Disaat semua temen-temen lagi seneng-seneng menikmati acara ulang tahun sekolah, aku malah nangis jejeritan diputusin pacar. Temen-temen pada nggak ada yang tahu dan aku tetep diejek sama pacarku itu...dieng toeng-toeng! Satu poin ‘ngenes’ lagi.
Kata putus memang nggak secara langsung diungkapkan. Namun ada proses semacam muqadimah pengantar putus yang panjangnya ada beberapa kalimat. Sebenernya untuk aku sendiri yang udah kerasa mau diputusin, nyesek banget rasanya. Nyesek itu perasaan semacam tubuh dibedah secara paksa trus diambil hatinya dan hati tersebut diiris-iris tipis lalu dikucurin jeruk dan akhirnya digoreng di minyak panas.
Apapun alasan penyebab putus itu sangat menyakitkan bila diingat. Memang alasan tersebut tidak tersirat secara langsung. Namun, apapun alasan itu tetap saja menyakitkan.
Mungkin sebagian orang yang sudah pernah merasa sakitnya diputusin, udah nggak mau membuka hati untuk balik lagi kalau sang pacar ingin balik. Kebanyakan karena udah dapat pengganti yang lebih baik. Singkat cerita, dia ingin balikan lagi. Aku kasih kesempatan kedua. Bukannya aku nggak pengen cari pengganti yang lebih baik atau nggak ada pengganti lain tapi ini beneran tulus ikhlas dai hati terdalam. Satu hal yang buat aku bertahan adalah keyakinan atas semua ini. Bagaikan jawaban atas doa selama ini. Aku dan dia bersama selamanya, itu adalah mimpi besarku. Hahaha.
Pasca putus sama dia, uh... gak kebayang sakitnya gimana. Hari pertama pasca putus, bagaikan luka tu masih luka basah belum diobatin, pas aku nyampe di kelas lalu naroh tas tiba-tiba dia ndegerin lagu nya Souljah yang judulnya I’m Free... ampun, volumenya keras-keras pisan. Hey, dia seneng abis putusin aku, friends. Coba bayangin kalau kalian dalam hati menangis liat mantan pacar kalian nyanyi di depan kalian lagunya Souljah I’m Free. Ngenes banget rasanya. Jangan dibayangin lagi! Itu yang menyakitkan, abis tu masih ada kejadian menyakitkan lagi yang nggak mau aku ingat. Terakhir, parah banget friends aku kecelakaan. Orang tua aku mengharapkan dia njenguk aku. Alhasil dia nggak jenguk. Bener ternyata, saat aku bukan pacarnya dia nggak peduli sama aku. Kalau aku mati pun mungkin dia nggak peduli. Huh... namanya aja udah gak cinta.
Jangan pernah sia-siakan orang yang mencintai kalian. Karena bila kalian mencintai seseorang dan seseorang itu menyia-nyiakan kalian pasti rasanya lebih sakit lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar