Kepada
siapa aja yang baca tulisan ini aku disini bahas tentang sakitnya pasca putus
sama pacar. Tulisan ini dibuat agar kita lebih menghargai orang yang mencintai
kita. Bahkan, kalau kita tidak mencintainya kita nggak boleh langsung
menunjukkan rasa tidak suka. Tulisan ini buat kenang-kenangan sekaligus
pengalaman aku tentang pahitnya diputusin pacar.
Diputusin
pacar pas acara ulang tahun sekolah itu super duper gak enak. Namanya
diputusin, pastinya nggak enak. Makanya disini ditambah imbuhan ‘super duper’.
Padahal ‘super duper’ juga masih belum bisa mewakili sedihnya diputusin pacar
pas ulang tahun sekolah. Disaat semua temen-temen lagi seneng-seneng menikmati
acara ulang tahun sekolah, aku malah nangis jejeritan diputusin pacar.
Temen-temen pada nggak ada yang tahu dan aku tetep diejek sama pacarku
itu...dieng toeng-toeng! Satu poin ‘ngenes’ lagi.
Kata
putus memang nggak secara langsung diungkapkan. Namun ada proses semacam
muqadimah pengantar putus yang panjangnya ada beberapa kalimat. Sebenernya
untuk aku sendiri yang udah kerasa mau diputusin, nyesek banget rasanya. Nyesek
itu perasaan semacam tubuh dibedah secara paksa trus diambil hatinya dan hati
tersebut diiris-iris tipis lalu dikucurin jeruk dan akhirnya digoreng di minyak
panas.
Apapun
alasan penyebab putus itu sangat menyakitkan bila diingat. Memang alasan
tersebut tidak tersirat secara langsung. Namun, apapun alasan itu tetap saja
menyakitkan.
Mungkin
sebagian orang yang sudah pernah merasa sakitnya diputusin, udah nggak mau
membuka hati untuk balik lagi kalau sang pacar ingin balik. Kebanyakan karena
udah dapat pengganti yang lebih baik. Singkat cerita, dia ingin balikan lagi. Aku
kasih kesempatan kedua. Bukannya aku nggak pengen cari pengganti yang lebih
baik atau nggak ada pengganti lain tapi ini beneran tulus ikhlas dai hati
terdalam. Satu hal yang buat aku bertahan adalah keyakinan atas semua ini.
Bagaikan jawaban atas doa selama ini. Aku dan dia bersama selamanya, itu adalah
mimpi besarku. Hahaha.
Pasca
putus sama dia, uh... gak kebayang sakitnya gimana. Hari pertama pasca putus,
bagaikan luka tu masih luka basah belum diobatin, pas aku nyampe di kelas lalu
naroh tas tiba-tiba dia ndegerin lagu nya Souljah yang judulnya I’m Free...
ampun, volumenya keras-keras pisan. Hey, dia seneng abis putusin aku, friends. Coba
bayangin kalau kalian dalam hati menangis liat mantan pacar kalian nyanyi di
depan kalian lagunya Souljah I’m Free. Ngenes banget rasanya. Jangan dibayangin
lagi! Itu yang menyakitkan, abis tu masih ada kejadian menyakitkan lagi yang
nggak mau aku ingat. Terakhir, parah banget friends aku kecelakaan. Orang tua
aku mengharapkan dia njenguk aku. Alhasil dia nggak jenguk. Bener ternyata,
saat aku bukan pacarnya dia nggak peduli sama aku. Kalau aku mati pun mungkin
dia nggak peduli. Huh... namanya aja udah gak cinta.
Jangan
pernah sia-siakan orang yang mencintai kalian. Karena bila kalian mencintai
seseorang dan seseorang itu menyia-nyiakan kalian pasti rasanya lebih sakit
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar