melupakan doa dan harapanku yang hampir setahun aku
mohonkan. Sebelum aku pengumuman kelulusan, secercah harapan pun datang, aku
dipanggil kerja. Kerjakan! Aku sangat bersemangat, karena aku mendapat
pekerjaan yang 100% hobiku. Komputer. Nilai plus lagi, aku tidak perlu dandan
yang cantik untuk bekerja... tidak tanggung-tanggung hanya bekal otak. Dari situ
aku mendapat pelajaran, pekerjaan yang
tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan maka pekerjaan itu akan mematikan
diri sendiri, dari penjaga warnet yang direkomendasikan ayahnya, dia belum
menguasai komputer disamping itu tuntutan pekerjaan sangat berat pada akhirnya
dia dikeluarkan karena kerjanya yang kurang maksimal. Aku bekerja siang malam,
pada akhirnya bos mengangkat karyawan baru dan aku kerja siang saja. Pengumuman
kelulusan, aku masih bekerja, aku ijin cuti untuk menerima informasi kelulusan.
Nilai yang pantas dibaca oleh orang tuaku meskipun tanpa pujian. Ternyata snmptn
undangan diumumkan sore itu, aku dan kedua orangtuaku melatih adrenalin
menunggu di depan netbook untuk melihat pengumuman. Apalagi ayahku, sangat
antusias. Bagaimanapun beliau satu-satunya yang mencarikan dana untuk
pendidikanku, bila takdirku lain, beliau tetap memiliki andil yang sangat besar
untuk itu. Aku langsung sujud
syukur, menangis haru, ayah juga. Begitu bangga ayah mengetahui aku diterima
tanpa test. Yang pasti menghemat biaya untuk tidak menjajal test/melamar ke
universitas lain, katanya... lega sudah
dapat sekolah. Aku dengar dari teman, bahwa dia tidak ketrima snmptn
undangan, tapi aku yakin dia bisa menempuh snmptn tulis, tak lupa... aku tetap
mendoakannya, walaupun terkadang saat aku ingat... hatiku teriris. Aku mengisi
hari-hariku dengan bekerja dan fokus bekerja, berharap aku dapat rejeki dengan
jerih payah aku sendiri. Ramadhan tiba, dia sms semua teman termasuk aku, dia
mengundang untuk syukuran di rumahnya. Aku ingin sekali ikut, namun
pekerjaanku...tidak bisa aku tinggalkan. Aku memutuskan untuk ijin tidak ikut. Dia
menanyai aku tentang tempat kerjaku. Keesokan harinya dia datang ketempat
kerjaku, dan disinilah cerita baru dimulai kembali.
To be continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar