Aku gak pernah takut dengan semua orang yang sekuat tenaga memisahkan kita tapi aku hanya takut saat kubuka mata dari tidurku kamu udah gak cinta sama aku!
secret admirer
So, love the people who treat you right, And forget about the ones who don’t.
Senin, 29 September 2014
Jumat, 26 September 2014
Konsep Pembaharuan Dalam Pembelajaran di SD
Pembaharuan merupakan
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia
yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). Menurut Peter M.
Drucker yang dikutip oleh Tilaar mengemukakan lima prinsip pembaharuan, yaitu:
1.
Pembaharuan
memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka
artinya suatu pembaharuan hanya dapat terjadi jika kita memiliki
kemampuan analisis.
2. Pembaharuan
sifatnya konseptual dan perseptual yang bermula dari suatu keinginan untuk
menciptakan suatu yang baru dan dapat dimengerti oleh masyarakat.
3. Pembaharuan
haruslah bersifat ringkas dan terfokus, artinya harus sederhana dan terarah.
4.
Pembaharuan harus dimulai dari yang kecil, artinya
tidak semua pembaharuan dimulai dari ide-ide yang sangat besar yang tidak
terjangkau oleh kehidupan nyata manusia, keinginan yang kecil untuk memperbaiki
suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang
sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
5. Pembaharuan
diarahkan kepada kepemimpinan atau kepeloporan, pembaharuan selalu diarahkan
bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan.
Pembaharuan
pembelajaran merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aspek-aspek pembelajaran
dalam praktiknya di SD. Menurut Hamijoyo, pembaharuan pembelajaran
adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada
sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Ibrahim, pembaharuan pembelajaran adalah pembaharuan dalam bidang
pembelajaran atau pembaharuan yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran. Pembaharuan pembelajaran merupakan suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) baik berupa hasil inversi atau discoversi yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran atau memecahkan masalah-masalah
pembelajaran.
Pembaharuan
pembelajaran di Indonesia dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
1. Tujuan
pembelajaran.
2. Struktur
pembelajaran dan pengajaran.
3. Metode
kurikulum dan pengajaran.
4. Perubahan
terhadap aspek-aspek pembelajaran dan proses.
Pembaharuan dalam bidang pembelajaran mempunyai latar
belakang. Latar belakang kehadiran
pembaharuan dalam bidang pembelajaran adalah:
1. Latar
belakang kehadiran pembaharuan diawali dengan adanya perkembangan masyarakat
atau perubahan sosial. Perubahan sosial ini menimbulkan dampak, yaitu adanya perubahan
paradigma pembelajaran.
2. Perubahan
sosial menimbulkan adanya perkembangan pembaharuan pembelajaran ditandai dengan
adanya 4 revolusi.
Perkembangan pembelajaran menurut Eric
Ashby (1972) mengalami empat revolusi antara lain:
1. Revolusi pertama, masyarakat memberikan
wewenang pembelajaran terhadap orang tertentu sehingga timbul profesi guru.
2. Revolusi kedua, dipakai bahasa tulisan
disamping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah .
3. Revolusi ketiga, ditemukannya mesin
cetak yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya buku
yang tersedia di sekolah.
4. Revolusi keempat, teknologi modern
dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan
bahan (software) yang disajikan telah mempengaruhi sektor kehidupan termasuk
pembelajaran. Pada revolusi ini telah dimanfaatkan teknologi modern software
dan hardware dalam bidang pembelajaran.
Abad 21 merupakan
abad kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena teknologi merupakan
suatu keharusan dalam menghadapi era globalisasi. Kemajuan teknologi salah
satunya adalah teknologi komunikasi yang menunjang proses belajar tanpa batas,
seperti pembelajaran mandiri melalui internet. Pembelajaran mandiri merupakan
inti dan proses pembelajaran di masa depan yang cepat, intensif, dan serba
terkini (up to date). Belajar mandiri
ini pada abad ke-21 ini disebut Cyber
learning. Cyber Learning adalah suatu metode belajar mandiri melalui
jaringan komunikasi (komputer/internet) yang berkembang di abad ke-21.
Perubahan sosial
berdampak pada sistem pembelajaran yaitu, adanya perubahan paradigma dalam
pembelajaran antara lain:
1. Paradigma
pengajaran (teaching)
2. Paradigma
pembelajaran (instruction)
3. Paradigma
proses belajar (learning)
Berikut ini adalah tabel perbedaan paradigma lama dan
paradigma baru pembelajaran.
Dimensi
|
Paradigma lama
|
Paradigma baru
|
Ruang lingkup pembelajaran
|
Disajikan secara terpisah, bagian perbaikan engan penekanan pada
pencapaian keterampilan
dasar.
|
Disajikan
secara utuh dengan penjelasan tentang keterkaitan antar bagian, dengan
penekanan pada konsep-konsep utama.
|
Kurikulum
|
Harus diikuti sampai habis.
|
Pertanyaan dan konstruksi jawaban siswa adalah penting.
|
Kegiatan pembelajaran
|
Berdasarkan buku teks yang sudah ditentukan.
|
Berdasarkan beragam sumber informasi primer dan materi-materi yang dapat dimanipulasi langsung oleh siswa.
|
Kedudukan siswa
|
Dilihat sebagai sumber kosong tempat ditumpahkannya semua pengetahuan
dari guru.
|
Siswa dilihat sebagai pemikir yang mampu menghasilkan teori-teori tentang
dunia dan kehidupan.
|
Sistem guru
|
Guru mengajar dan menyebarkan informasi keilmuan kepada siswa.
|
Guru bersikap interaktif dalam pembelajaran, menjadi fasilitator dan
mediator bagi siswa.
|
Penyelesaian masalah pembelajaran
|
Selalu mencari jawaban yang benar untuk memvalidasi proses belajar siswa.
|
Guru mencoba mengert persepsi siswa agar dapat melihat pola pikir siswa
dan apa yang diperoleh siswa untuk pembelajaran selanjutnya.
|
Penilaian proses pembelajaran
|
Merupakan bagian terpisah dari pembelajarandan dilakukan hampir selalu
dalam bentuk tes atau ujian.
|
Merupakan bagian internal dalam pembelajaran, dilakukan melalui observasi
guru terhadap hasil kerja melalui pameran kerja siswa dan portofolio.
|
Aktivitas belajar siswa
|
Siswa lebih banyak belajar sendiri.
|
Lebih banyak belajar dalam kelompok.
|
Pembaharuan adalah
gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Pembaharuan
harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan
pembaharuan adalah memahami karakteristik pembaharuan dan faktor-faktor apa
yang berpengaruh dalam proses penyebaran pembaharuan ke dalam satu sistem
sosial.
Karakteristik
pembaharuan menurut Rogers yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya
penerimaan pembaharuan adalah:
1.
Keuntungan relatif.
2.
Kompatibel.
3.
Kompleksitas.
4.
Triabilitas.
5.
Observabilitas (dapat diamati).
Menurut Zaltman, seperti yang dikutip Ibrahim
mengemukakan bahwa cepat atau lambatnya suatu pembaharuan diterima oleh
masyarakat, akan dipengaruhi oleh atribut pembaharuan itu sendiri. Pembaharuan
merupakan kombinasi dari berbagai atribut. Atribut pembaharuan tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Pembiayaan.
2.
Balik modal.
3.
Efisiensi.
4.
Resiko & ketidak pastian.
5.
Mudah dikomunikasikan.
6.
Kompatibilitas.
7.
Kompleksitas.
8.
Status ilmiah.
9.
Kadar keaslian.
10. Dapat
dilihat kemanfaatannya.
11. Dapat dilihat
batas sebelumnya.
12. Keterlibatan.
13. Hubungan
interpersonal.
14. Kepentingan
umum atau pribadi.
15. Penyuluh pembaharuan.
Pembelajaran
adalah suatu sistem maka pembaharuan pembelajaran mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pembelajaran. Sasaran program pembaharuan
menurut B.Miles adalah pembinaan Personalia, banyaknya personal dan wilayah
kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, prosedur, peran
yang diperlukan, wawasan dan perasaan, bentuk hubungan antar bagian, hubungan
dengan sistem yang lain, dan strategi.
Sasaran program pembaharuan menurut Udin
S.Winotoputro adalah pembaharuan dalam program pembelajaran dan
kurikulum, pembaharuan dalam bahan belajar, pembaharuan dalam proses
pembelajaran, pembaharuan dalam komponen ujian, pembaharuan dalam sistem pengelolaan,
dan pembaharuan dalam pengembangan program lanjut.
Contoh sasaran program pembaharuan yang lain
misalnya model pembelajaran yang
dinamakan Quantum Teaching, pembelajaran
dengan menggunakan internet, seperti WEB-CT, SafeKids.com,
Letsfindout.com.
Faktor yang mempengaruhi pembaharuan dalam
bidang Pembelajaran menurut Ibrahim:
1.
Estimasi tidak tepat terhadap pembaharuan.
2.
Konflik dan motivasi.
3.
Pembaharuan tidak berkembang.
4.
Masalah keuangan.
5.
Penolakan pembaharuan dari kelompok tertentu.
6.
Kurang adanya hubungan sosial.
Faktor-faktor lain yang menghambat
pembaharuan dalam bidang pembelajaran, adalah:
1.
Faktor kegiatan belajar mengajar.
2.
Faktor internal dan eksternal.
3.
Sistem pembelajaran.
Faktor
yang mempengaruhi pembaharuan menurut Fullan:
1.
Karakteristik perubahan.
2.
Karakteristik lokal.
3.
Faktor eksternal.
Faktor yang mempengaruhi pembaharuan
menurut Rogers adalah kecepatan adopsi. Sedangkan kecepatan adopsi
dipengaruhi oleh:
1.
Atribut/karakteristik pembaharuan.
2.
Tipe keputusan pembaharuan.
3.
Sifat saluran komunikasi yang digunakan.
4.
Ciri-ciri sistem sosial.
5.
Agen pembaharuan.
Ciri-Ciri Gagasan Pembaharuan Pembelajaran IPS SD
Sebelum membahas ciri-ciri gagasan pembaharuan pembelajaran IPS SD maka
akan dibahas terlebih dahulu mengenai karakteristik mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial. Karakteristik mata pelajaran IPS antara
lain sebagai berikut:
1. Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Hukum dan Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan juga bidang
humaniora, pendidikan dan agama.
2. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi
pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
3. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial
yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan
kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan
pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya
perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
5. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan
memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga
dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.
Tabel Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia
Dimensi
dalam kehidupan manusia
|
Ruang
|
Waktu
|
Norma/Nilai
|
Area dan substansi pembelajaran
|
Alam sebagai tempat dan penyedia
potensi sumber daya
|
Alam dan kehidupan yang selalu berproses,
masa lalu, saat ini, dan yang akan datang
|
Kaidah atau aturan yang menjadi
perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam
|
Contoh Kompetensi Dasar yang
dikembang-kan
|
Adaptasi spasial dan eksploratif
|
Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif
|
Konsisten dengan aturan yang
disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu
|
Alternatif penyajian dalam mata
pelajaran
|
Geografi
|
Sejarah
|
Ekonomi, Sosiologi/Antropologi
|
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah
diorganisasikan secara baik. Menurut Awan Mutakin (1998), berdasarkan rumusan
tujuan umum tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Memiliki
kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui
pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui
dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari
ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3. Mampu
menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk
menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
4. Menaruh
perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat
analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
5. Mampu
mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive
yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
Adapun nilai-nilai yang dikembangkan dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Nilai Ketuhanan
Materi
pembelajaran apapun dalam pendidikan IPS wajib berlandaskan kepada nilai
ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan nilai transendental yang menjadi core
value dari sistem nilai yang ada.
b. Nilai Edukatif
Salah
satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS adalah adanya perubahan
tingkah laku sosial peserta didik kearah yang lebih baik. Proses pembelajaran
IPS tiidak hanya terbatas di kelas dan sekolah pada umumnya melainkan lebih
jauh dari itu dilaksanakan dalam kekhidupan sehari-hari
c. Nilai Praktis
Pembelajaran
tidak memiliki makna yang dalam jika tidak memiliki nilai praktis. Pokok
bahasan IPS tidak hanya konsep teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan
sehari-hari yang bersifat kontekstual.
d. Nilai Teoritis
Pembelajaran
IPS tidak hanya menyajikan fakta dan data yang terlepas dari kerangka teoritis,
melainkan dibina dan dikembangkan kemampuan nalar kearah sense of rality,
sense of discovery, sense of inquiry, serta kemampuan mengajukan hipotesis
terhadap suatu masalah.
e. Nilai Filsafat
Menumbuhkan
kemampuan merenung tentang eksistensi dan pernannya di tengah masyarakat,
sehingga tumbuh kesadaran mereka selaku anggota masyarakat dan sebagai makhluk
sosial
f. Nilai Kemanusiaan.
Nilai-nilai
kemanusiaan seperti kasih sayang, tanggung jawab, kejujuran, kedamaian, tanpa
kekerasan, dan sebagainya perlu disaampaikan secara terpadu dalam pembelajaran
IPS, sehingga dihasilkan kualitas lulusan yang unggul (human excellence)
atau manusia utuh/kaffah sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.
Sebenarnya sangat sukar
untuk mencirikan suatu gagasan atau pelaksanaan pendidikan itu sebuah
pembaharuan (inovasi). Misalnya pendekatan inkuiri dalam Pendidikan IPS sudah
dilaksanakan sejak zaman Aristoteles, yaitu pada saat Aristoteles menerapkan
metode induktif, eksperimen, dan hipotesisnya.
Nu’man Somantri, yang
dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS
sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun
ciri-ciri Gagasan Pembaharuan
Pembelajaran IPS SD sebagai
berikut.
1. Bahwa
pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-masalah
sosial dekat, keterampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki sesuatu),
serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.
2. Program
studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia.
3. Organisasi
kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integreted (terpadu), correlated
(berhubungan) sampai yang separated (terpisah).
4. Susunan
bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan negara,
fungsional, humanitis sampai yang struktural.
5. Kelas
pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi.
6. Evaluasinya
tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomor saja,
tetapi juga mencobakan mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship
quotient.
7. Unsur-unsur
sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program pembelajaran
IPS, demikian pula unsur-unsur science,
teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajarannya.
Langganan:
Postingan (Atom)